Laman

Sabtu, 02 Februari 2013

Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)


Bukan dengan pawang hujan atau cara mistis. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memilih menggunakan teknologi modifikasi cuaca untuk mencegah banjir.... dst .......   Begitu berita di sebuah harian terbitan tanggal 28 Januari 2013.




PENGERTIAN TMC
TMC adalah upaya manusia dalam mengantisipasi atau mengatasi bencana alam yang diakibatkan oleh iklim dan cuaca dengan cara memanfaatkan parameter iklim dan cuaca pada lokasi tertentu dan penerapannya berdasarkan kaidah ilmu fisika terapan.
Dari definisi TMC diatas dapat dikatakan bahwa penerapan TMC dapat berfungsi kendali yang mampu mengendalikan bencana yang diakibatkan oleh iklim dan cuaca. Pola hujan yang berubah secara dramatis dengan gangguan yang konsekuen terhadap pertanian, perdagangan di dalam negeri atau menimbulkan gangguan setiap tahun pada APBN sehingga berakibat tidak tercapainya rencana pembangunan nasional karena tidak terealisasi sesuai dengan waktu dan biaya pembangunan dan tidak mencapai manfaat pembangunan yang telah ditetapkan sebelumnya.


PEDOMAN WAKTU PENERAPAN TMC

KONSEP YANG DIGUNAKAN
Menggunakan Teknik yang dasarkan pada kaidah ilmiah, yaitu :
  • Konsep Sistim dan Lingkungan
  • Kondep Black Body
  • Boubdary Layer
  • Hukum Kekekalan Energi.

BAGAIMANA PENERAPAN TMC
Sejak tahun 1994 UPT-HB BPPT (Ir. Baginda Patar Sitorus, dkk) mencoba melakukan penelitian dan uji coba yaitu:
  • Mempercepat hujan dari awan potensial,
  • Membuyarkan awan, serta
  • Membantu pertumbuhan awan,
dengan cara memanfaatkan, mengganggu dan membantu proses alam yang sedang berlangsung yakni dengan mengandalkan energi matahari dan energi angin agar tujuan modifikasi tercapai.

Teknik yang diterapkan ini sangat logis karena Indonesia mempunyai awan Cumulus sepanjang tahun, dimana awan tersebut adalah awan yang sangat mungkin dimodifikasi atau awan yang sangat dinamis dan sensitif terhadap perubahan lingkungan.

Dengan penguasaan teknik memodifikasi awan dan menerapkannya pada "Konsep Sistem dan Lingkungan" maka manfaat TMC dapat dibuktikan secara logis

Sejak tahun 1996  UPT-HB melaksanakan pelayanan TMC dengan menerapkan Konsep Sistem dan Lingkungan setelah lebih dulu melakukan uji coba baik bahan semai dan teknik eksekusi (cara membuyarkan awan) di Semarang Jawa Tengah pada tahun 1994 dan 1995. Kombinasi antara tenik baru dan dengan pengalaman tahun-tahun sebelumnya (mempercepat hujan dari awan) serta dari pengalaman orang lain yang membantu percepatan peningkatan performance TMC.

TEKNIK YANG DIGUNAKAN
  • Teknik membantu pertumbuhan awan
  • Teknik membuyarkan awan potensial
  • Teknik mempercepat turun hujan

BAHAN SEMAI
Bahan semai yang digunakan adalah serbuk garam (NaCl), serbuk kapur tohor (CaO), serbuk Ca(OH)2, dan partikel Carbon Black. Bahan yang digunakan ini telah dikaji dan diuji aman terhadap lingkungan dan maklik hidup serta tidak menurunkankualitas air hujan yang dihasilkan sesuai dengan standar baku mutu air Gol A (PP No 20 Tahun 1990)

METODE PENERAPAN TMC
  • Dinamis :
Metode ini dilakukan dengan menggunakan pesawat terbang dengan "Super fine powder seeding agent" . Metode ini diterapkan untuk semua teknik baik dalam misi membantu pertumbuhan awan, mempercepat turun hujan maupun pembuyaran awan didaerah target maupun diluar target.


Gbr. Pesawat Sedang Menyemai Awan
  • Statis :
  Metode ini dilakukan dengan menggunakan menara Ground Base Generator (GBG) yang berfungsi menghantarkan bahan semai berupa hasil pembakaran ke awan. Menara GBG ini ditempatkan dilereng-lereng pegunungan yang berpotensi hujan besar.
 

Gbr. Menara GBG


Tidak ada komentar:

Posting Komentar