Dengan semakin meluasnya penggunaan layar sentuh berukuran besar sebagai perangkat input utama pada perangkat mobile, kualitas tampilan pun menjadi makin penting karena menentukan kenyamanan pengguna dalam memakai gadget yang bersangkutan.
Secara umum terdapat 2 jenis layar utama yang dipakai pada kebanyakan perangkat mobile, yaitu LCD dan AMOLED.
LCD
LCD atau Liquid Crystal Display telah digunakan sebagai layar berbagai
macam perangkat selama berpuluh-puluh tahun, mulai dari monitor
komputer, layar smartphone, sampai jam tangan.
Sesuai namanya,
layar LCD menggunakan medium kristal cair yang diselipkan diantara
beberapa panel kaca atau material transparan lain.
Ketika
dilihat dari jarak sangat dekat, tampak unit-unit pixel berwarna merah,
hijau, dan biru yang menyusun tampilan gambar pada layar LCD.
Beberapa layar LCD menggunakan teknologi In-Plane Switching atau IPS
untuk meningkatkan kualitas reproduksi warna dan sudut pandang optimal
yang lebih luas. Layar "Retina Display" milik iPhone 4/4s misalnya,
adalah layar LCD dengan teknologi IPS yang memiliki resolusi tinggi.
Layar LCD mampu mereproduksi warna dengan sangat realistik, tetapi
memerlukan lampu penerang tambahan (backlight) karena tidak menghasilkan
cahaya sendiri.
Beberapa perangkat populer yang menggunakan layar LCD: iPhone 4/4s, iPad, dan HTC One X
AMOLED
Teknologi layar AMOLED atau Active Matrix Organic Light Emitting Diode
sebenarnya juga sudah ada sejak lama, sejarahnya membentang hingga ke
dekade 50-an.
Belakangan, layar tipe ini ramai diterapkan di
perangkat-perangkat gadget karena memiliki beberapa kelebihan dibanding
LCD seperti tidak memerlukan lampu backlight dan memiliki tingkat
kontras yang lebih tinggi.
AMOLED terbuat dari lapisan polimer organik tipis yang menyala ketika
dialiri listrik. Karena konstruksinya yang sederhana, layar AMOLED bisa
dibuat sangat tipis.
Kebanyakan layar AMOLED memiliki struktur
pixel yang disebut "pentile display", di mana dua sub-pixel merah dan
biru berukuran lebih besar dan ditempatkan diantara dua sub-pixel
berwarna hijau yang berukuran normal. Dengan kemikian, susunan pixel-nya
menjadi' Red-Green-Blue-Green (RGBG), bukan Red-Green-Blue seperti pada
LCD.
Keuntungan dari "pentile display" adalah sebuah layar
AMOLED bisa dibuat seterang layar konvensional dengan hanya sepertiga
jumlah sub-pixel yang biasanya diperlukan.
Kekurangannya,
dikarenakan oleh ukuran sub-pixel merah dan biru yang lebih besar, layar
jadi terlihat "grainy" atau tampak seperti memiliki resolusi rendah,
walau sebenarnya tidak demikian.
Layar AMOLED biasanya sulit
dilihat di bawah pancaran cahaya matahari langsung, tetapi teknologi
Super AMOLED Plus dari Samsung yang tidak menggunakan "pentile display"
telah memberi peningkatan dalam hal ini.
Beberapa perangkat-perangkat populer yang menggunakan layar AMOLED: Samsung Galaxy S series, Nokia Lumia 900, and HTC One S.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar