Laman

Sabtu, 05 Maret 2011

Akibat Pemanasan global yang dapat membuat anda sakit

Para ilmuwan memprediksi akan banyak kematian dan penyakit akibat gelombang panas, bencana alam, dan menyebarnya penyakit tropis seperti malaria.
Ancaman terhadap kesehatan manusia akan timbul akibat dari perubahan suhu lingkungan air laut dan air tawar pada dekade mendatang. Demikian dikatakan oleh para ahli pada pertemuan "American Association for the Advancement of Science" Februari lalu  di Washington, DC.
Beberapa ilmuwan yang didanai oleh "National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA)", telah melakukan penelitian mengenai risiko kesehatan tersembunyi dari pemanasan global.

 Dan, inilah hasilnya :

1. Ganggang beracun akan mencemari ikan laut.
Spesies ganggang "Catenella Alexandrium"  akan menghasilkan racun yang dapat terakumulasi dalam ikan laut  yang akan menyebabkan gangguan pada manusia mulai dari hanya sekedar muntah-muntah, kelumpuhan otot atau bahkan kematian.

2. Bakteri laut yamg berbahaya akan berkembang.
Dari pemodelan perubahan iklim yang dilakukan para ahli terlihat bahwa daerah yang basah akan menjadi semakin basah dan daerah yang kering akan semakin kering.
Hal ini akan meningkatkan pembentukan padang pasir baru dan akibatnya jumlah debu yang memasuki atmosfir akan menjadi lebih banyak pula. Debu yang mengandung zat besi yang jatuh ke laut akan memicu pertumbuhan bakteri berbahaya "vibro" yang lambat laun akan terkumpul pada tubuh ikan laut.
    3. Pencemaran limbah berbahaya pada sumber air minum akan meningkat.
    Seorang ahli dari universitas Wisconsin-Milwaukee, Sandra McLellan yang melakukan pemodelan untuk memengetahui bagaimana pengaruh peningkatan curah hujan akibat perubahan iklim pada sistem pembuangan air limbah menemukan bahwa  peningkatan curah hujan menyebabkan limbah berbahaya dari sistem pembuangan air limbah masuk lebih banyak kedalam sumber-sumber air seperti sungai atau danau.

    Tanpa usaha serius dari seluruh penghuni bumi ini untuk mengurangi pemanasan global, kira-kira bagaimana keadaan bumi ini pada 50 tahun kedepan ? Wallahualam.

    Demikian ditulis oleh Brian Handwerk di Berita National Geographic 1 Maret 2011.

    1 komentar:

    1. Kalo di Indonesia gak usah tunggu 50 tahun gan !!!!!!

      BalasHapus