Hubungan antara marah dengan penyakit jantung rupanya menarik perhatian Laura Kubzansky PhD, MPH seorang asisten profesor dari Harvard School of Public Healt yang mencoba mencari hubungan antara peran stress, emosi dengan penyakit jantung.
Rasa marah akan menyebabkan terjadinya resiko `Coronary Artery disease` (CAD) atau
serangan jantung dua kali lebih tinggi.
'Rasa marah merupakan sebuah masalah dimana disana ada depresi dan rasa kecewa,' jelas Laura.
Laura juga menyebut rasa amarah akan menjadi sebuah pemicu yang disebut dengan 'stress axis' dengan salah satu dampaknya, pada faktor biologis.
Riset lain juga menyebut bahwa mungkin rasa marah akibat stress akan menjadi tingkat `C-reactive protein (CRP)` mengalami kenaikan dimana dimasa datang hal itu akan berkaitan erat dengan `atherosclerosis`.
Satu hal yang menurut Laura harus diperhatikan adalah rasa kecewa, marah dan depresi merupakan bagian dari hidup namun perlu diatur sedemikan rupa agar tidak berlebihan melebihi hidup itu sendiri.
Untuk mengurangi rasa marah itu, seorang ahli menyarankan untuk melakukan jeda yang dihitung satu hingga 10 sebelum memberikan jawaban atas respon yang ada.
'Jika anda merasa marah maka ambil jeda dan berfikirlah mengenai hal-hal terbaik yang anda lakukan,' ujar saran itu.
Selamat batal marah
Sdh kenyataan bro,banyak yg penyakitjantung meninggal tiba2 akibat marah marah.jd ada baiknya yg sdh kena penyakit jantung lebih menjaga amarahnya.
BalasHapusBetuuuuuuul
BalasHapus